Tadi sore menghabiskan
waktu di Mall Boemi Kedaton (MBK) bukan karena berlanja, menonton film, atau
makan di resto mall ini seperti kebanyakan orang menghabiskan sisa libur di
tanggal merah. Tapi, memenuhi ajakan Novri, temanku sejak beberapa hari lalu
untuk datang ke agenda Flash 2017, Festival Lampung Syariah yang diadakan oleh
Genbi Lampung dimana Bank Indonesia adalah sponsor utamanya. Novri, sebagai
penerima beasiswa Bank Indonesia dan anggota Genbi (Generasi Baru Indonesia)
tentu jadi bagian dari panitia yang sibuk.
Setiba aku di lokasi
acara, di lantai 2 MBK ternyata sedang berlangsung perlombaan Final Marawis.
Marawis adalah salah satu dari banyak perlombaan lainnya yang tentu melibatkan
semua kalangan baik dari pelajar, mahasiswa dan umum.
Satu-persatu para
finalis berunjuk gigi di depan panggung. Bagiku, yang buta soal musik, tempo,
nafas, dan lain-lain. Aku secara pribadi memutuskan berpihak (baca;mendukung)
finalis yang penampilannya eyecatching
serta suara yang dikeluarkan ‘enak didengar’. Dan tentunya yang sesuai dengan
selera pendengaranku. Dan seperti yang aku duga, setiap kali juri menyampaikan
pendapatnya tentang penampil, aku kerapkali kontra. Kenapa? Entah.
Kompetisi. Setiap orang
yang menjadi peserta sudah saling memutuskan untuk berkompeten dalam sebuah
bidang dengan suatu Standar Operasional yang telah ditentukan. Lalu
berkompetisi, peserta mencoba bersikap baik di panggung, memberi yang terbaik,
mencoba menawan setiap hati penonton yang sekaligus adalah juri.
Seorang pemenang, tentu
adalah penampil yang mampu membuat banyak orang tertawan oleh penampilannya.
Namun, sejatinya setiap orang yang memberikan yang terbaik yang dapat dilakukan
adalah pemenangnya.
Aku lantas merenungkan
banyak hal, dunia yang penuh dengan kompetisi mungkin memang mencari yang
terbaik menurut orang kebanyakan juga menurut teori. Tapi, seperti dikatakan di
awal, semua adalah tentang seberapa upaya yang telah kita lakukan. Tentunya,
setiap orang memiliki tantangan dan ujian yang berbeda sesuai dengan
kesanggupannya.
Seperti hal yang ku
ceritakan di awal, meski mungkin kita kalah dengan banyak kekurangan. Namun,
bukan berarti tak ada yang menyukai apa yangnkita tampilkan, apa yang kita
perbuat.
Ini apasih? Curhat?
wkwk
Comments
Post a comment