Picture by : Eliyas Pikal. di SDN 1 Bumi Ratu, Way Kanan. |
Sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) saya sedikit banyak sering berinteraksi langsung dengan
anak-anak. Selain kerabat saya, tentunya.
Aktivitas saya diluar kuliah, dan belajar di dunia
kepenulisan saya juga mengajar les privat untuk anak-anak disekitar rumah
tempat saya tinggal. Dari pertemuan-pertemuan tersebut, saya belajar banyak hal
tentang anak-anak.
Hal tersebut merubah pola pikir saya tentang
anak. Dan saya rasa perlu untuk membagikan pada teman-teman karena setiap kita adalah orang dewasa bagi anak.
1.
Memaksa. Yay or Nay?
Jangankan anak, kita yang sudah dewasa nggak suka dong dipaksa. Dan sayang
sekali, tanpa kita sadari seringkali kita memaksakan kehendak terhadap
anak-anak.
As a teacher, kita maksa anak belajar dan ngerti saat ini juga. Tanpa memperdulikan mungkin kitanya yang kurang sabar. Dan mungkin kita yang kurang asyik mengajar.
As a teacher, kita maksa anak belajar dan ngerti saat ini juga. Tanpa memperdulikan mungkin kitanya yang kurang sabar. Dan mungkin kita yang kurang asyik mengajar.
As a Mom, yang pernah paksa anaknya untuk
makan. Padahal mungkin makanannya gak cocok dengan selera. Dan bisa jadi, kita
yang terlalu terobsesi anak harus begini-begitu asupannya. Itu, obsesi!
Korbannya? Anak. Kalau orang dewasa,
setelah dipaksa masih kecil kemungkinan untuk kapok. Tapi anak, akan trauma, dan kesan buruk dialam bawah sadarnya. Kita menyebutnya malas makan, padahal itu ulah kita yang memaksa makan, hiks.
Balik ke kita, sebagai orang dekat
anak sudah selayaknya sabar. Iyaa, sabar itu kunci utama kedamaian memang. Dan bicara
sabar itu jauh lebih mudah daripada menjalankan, hehe. Tapi harus loh kita
bicarakan supaya jadi doa tercapai menjadi orang yang sabar.
2.
Gadget, Perlukah?
Kabar buruk dari Gadget adalah, kebanyakan anak lupa daratan
kalau dikasih gadget. Entah main game maupun nonton di youtube.
Game dan tontonan youtube itu nggak salah, gak bisa disebut sebagai sumber masalah. Toh, sudah ada penelitian tentang
manfaat bermain game kan? Dan menonton youtube, selama tontonannya mendidik
juga, no problem.
Yang perlu dievaluasi adalah porsinya.
Anak-anak boleh deh main gadget, ketika kita lagi bener-bener nggak bisa awasin. Karena sibuk misalnya, kerjaan
numpuk. Dengan catatan kita tau apa yang ditonton atau dimainkan.
Tapi porsinya itu tadi, kalau keseringan
a.ka kebanyakan kita perlu loh khawatirkan pendidikan sosial anak. Nggak mau 'kan punya anak, adik, atau murid yang
anti sosial?
3.
Main di Luar Rumah
Nah ini dia yang bisa banget menumbuhkan
kepekaan sosial anak. Anak dilatih melihat perbedaan sejak kecil, belajar
beradaptasi dan lain-lain.
Gak perlu deh khawatirkan baju kotor,
kecapekan dll. Anak-anak seperti kita kok, kalau capek itu akan berhenti.
4. Pendidikan Seksual
Sekarang sih memang sudah banyak ya, buku
atau seminar parenting gimana mengajarkan pendidikan seksual ke anak-anak.
FYI, Aku yang meski belum menikah atau punya
anak justru udah pernah loh ikut seminar pendidikan seksual bagi anak.
So, kita memang perlu mengenalkan alat
kelamin itu seperti apa dan batas-batas aurat yang dijaga dan itu sejak dini.
Kita beri pengertian tentang siapa saja yang boleh melihat, dan yang masuk ke dalam
muhrim.
![]() |
Pake baju renang kaya Abay yaa ^^ |
Serta buat anak merasa terbuka, sehingga akan
nyaman bercerita jika ada hal-hal yang tidak kita inginkan. Naudzubillahimindzalik.
5. Keamanan
Kalau baca koran atau menonton berita
kriminal itu saya sering banget dibuat paranoid. Apalagi yang menyangkut
anak-anak kan ya. Langsung kebayang keponakan, kerabat, anak (nanti :D) adik
dll.
Dan yang mengerikan kadang pelaku kejahatan
adalah orang terdekat. Dan ini penting bagi kita untuk memastikan siapa saja
yang bisa dipercaya, selalu dekat dengan anak dan tidak lepas komunikasi.
Mendidik anak untuk mandiri, itu bukan berarti lepas kendali ya.
6. Tanggung jawab
Tidak memaksa anak untuk begini-begitu
bukan berarti lepas tangan terhadap anak ya. Kita ajarkan tanggung jawab pada
anak, beri pengertian tentang sebab akibat.
Contohnya, anak sudah terlanjur horor,
paranoid gak mau belajar. Slowly, kasih tau kalau kita nggak belajar apa
akibatnya. Kalau anak nggak cepet mandi sore, apa akibatnya.
Jadi sedari kecil anak terbiasa
bertanggungjawab pada diri sendiri.
![]() |
Ghifar minta dibuatin Mi Ayam dari Wortel. Oke, tetapi Ghifar bantu bunda blender wortelnya ya |
7. Bahasa yang baik, adalah..
Karakter setiap orang memang berbeda, ada
yang frontal, ada juga yang lembut penuh kode #eh.
Tapi mau bagaimanapun karakter kita, dalam
menghadapi dan berinteraksi sudah semestinya kita bicara dengan bahasa yang
baik.
Bahasa baik gimana? No bentak dan kata kasar tentunya. Yang ini saya
sering temuin, dan saya merasa banget terganggu. Anak-anak mungkin biasa saja
atau enjoy.
Tapi jangan kaget kalau somehow tiba-tiba anak ngomong kasar
seperti yang pernah dilihatnya. No!
Oh iya, saya jadi inget beberapa tokoh
selebgram remaja yang hobinya ngomong kasar di Youtube. Semoga kita, para orang dewasa di sekitar anak mampu
menjauhkan anak dari contoh yang demikian ya.
Semoga juga makin banyak tokoh
remaja baik tapi nggak kalah kreatif sehingga jadi inspirasi anak-anak.
Well, Yang saya tulis diatas adalah berdasarkan pengalaman berinteraksi dengan anak-anak selama hidup. Belum pernah adakan riset sekalipun, but saya berharap apa yang saya tulis berdasarkan analisa pribadi bisa berguna bagi siapapun yang membaca. Thanks sudah baca!
Well, Yang saya tulis diatas adalah berdasarkan pengalaman berinteraksi dengan anak-anak selama hidup. Belum pernah adakan riset sekalipun, but saya berharap apa yang saya tulis berdasarkan analisa pribadi bisa berguna bagi siapapun yang membaca. Thanks sudah baca!
![]() |
Kanan ke kiri, Alif-Syifa-Icha-Esa dannnn sayaa (si Bibi Kece) hehe |
*Tulisan ini merupakan tugas Kelas Blogger Seru #2
Kren mbak nobi, aku sika, aku suka..
ReplyDeleteKren mbak nobi, aku sika, aku suka..
ReplyDeleteNice, aunty. Pasti deh jadi idola para keponakan
ReplyDeletehihi makasih Ega udah berkunjung disinii hehe
ReplyDeletemba Lilih, thankyou.. iyaa semoga jadi doa untuk selalu diidolakan keponakan keponakan unyuu hehe
ReplyDeleteGoof, novi. Wawasan nambah.
ReplyDelete