Ia punya penawarnya,
Kelembutannya, kekuatannya
Bisakah kau hidup tanpa teduhnya
wanita?
Yang di setiap sudutnya terbisik
namamu
Ia cerminan sisi terbaikmu
Lindungi hatinya
Sekalipun di dalam amarah
(Raisa – Teduhnya Wanita, Ost
Ayat-Ayat Cinta 2)
Amboi bener yakan kalau nulis sambil
dengar tembangnya Mbak Yaya yang satu
ini. Selain memang lagu-lagu original soundtrack AAC2 lagi di posisi teratas
playlist saya, suasana saya juga sedang di buat melow karena habis baca kisah
35 Sirah Shahabiyah, Sahabat Wanita Rasulullah SAW karya Syeikh Muhammad Al
Mishr, kisah wanita idaman sepanjang masa pokoknya mah. Curhaaat.
Ngomong soal W A N I T A itu selalu
panjang, dan nggak ada habisnya. Tentang peran, fungsi, dan lain-lain. Buku,
film, karya sastra, karya seni dll banyakkk banget yang menjadikan wanita
sebagai subjek ide bahkan icon dari sebuah karya. Tapi bukan budak kebodohan, korban trend dan
brand <- quotes Candra Cahyani Gani.
Sampai ketika saya berkesempatan untuk
mengikuti Pelatihan Pemberdayaan dan Perlindungan Hak Wanita yang diadakan oleh
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Lampung di Kampoeng
Wisata Tabek Indah, 21 Desember lalu jadi semakin membuka mata saya, tentang
bagaimana seorang wanita yang selain memiliki segudang tanggung jawab sejak
dari dalam rumah juga punya banyak hak dan sangat bisa untuk terus berkarya dan
berdaya.
Kampoeng Wisata Tabek Indah cukup jauh
dari tempat tinggal saya di Sukabumi, daerah perbukitan Bandar Lampung, ehm waktu tempuh sekitar -+45 menit. Lepas shalat shubuh saya sudah prepare untuk bersiap, setelah masak sarapan, beberes rumah, dan
bersiap saya cusss dengan semangat menyala-nyala sampe nyaris ngebakar rumput
tetangga. Wkwk.
Setiba di tempat, saya bertemu Mbak
Naqi (yang Btw artis kita hari ini, uhuyyy siap curi ilmunya) Furi dan
sesemantu idaman, siapalagi kalau bukan Latifah. Sembari menanti teman-teman
sesama blogger, saya mencari tempat yang strategis yang cucok untuk mengambil
gambar dan konsen menyimak materi.
![]() |
Registrasi dulu, Mbakk |
![]() |
Grufie dulu, Pelatihan kemudian :D |
Beberapa peserta mulai berdatangan, berdasarkan info memang agenda ini selain mengundang cewek-cewek Tapis Blogger juga mengundang para Dosen/Civitas Akademika juga mahasiswa. Eits, saya kita khusus wanita loh, eh gaktau nya ada bidadara yang nyempil wkwkw. Yang sabar ya dek bro.
Pak Warsono, Ph.D yang merupakan ketua
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Lampung membuka acara
dengan beberapa pidato singkat. Yap, beliau menyadari bahwasannya kaum
perempuan dan anak adalah kaum yang seringkali jadi objek kekerasan.
![]() |
Pak Warsono (paling kiri) Bu Novita (kanan) Mbak Naqiyyah Syam (kanan) |
Seiring dengan kemajuan tekhnologi yang berkembang sedemikian cepatnya, dan berharap hal ini justru bisa menjadikan perempuan menjadi berdaya, baik ekonomi maupun perlindungan dari kekerasan yang terus mengancam.
Huft, kadang memang nggak ngerti lagi
ya. Hari gini kok masi ada aja yang kolot dan jahat saling menyakiti. Bikin
sedih, kalau kenyataannya memang angka korban kekerasan yang merupakan
perempuan dan anak itu memang tinggi.
Di penghujung pidato, Pak Warsito juga
menyampaikan harapannya, semoga dengan pelatihan ini menjadi semakin banyak
perempuan yang sadar akan peran strategisnya juga mampu berdaya dalam memajukan
ekonomi, pendidikan sejak dalam rumah. Juga berharap pemerintah secara
struktural memiliki komitmen dalam upaya perlindungan hak perempuan mulai dari
pencehagan, penanganan, hingga pemberdayaan.
Akhirnya sampailah kita pada acara inti, bersama Mbak Naqiyyah Syam yaitu seorang Smart Mom yang memiliki 3 orang anak, sekaligus Founder Tapis Blogger (komunitas terkenal itu hihi). Pas banget Mbak Naqi yang isi materi dengan tema ini. Saya rasa menjadi seorang ibu, sekaligus menjadi seorang wanita yang aktif di dunia nyata dan dunia maya bukanlah suatu hal yang mudah, semua butuh ilmu dan praktek yang pas. Di tambah, maraknya kasus kekerasan menjadi kekhawatiran tersendiri bagi kita (baca:saya)
![]() |
FULL TEAM |
Akhirnya sampailah kita pada acara inti, bersama Mbak Naqiyyah Syam yaitu seorang Smart Mom yang memiliki 3 orang anak, sekaligus Founder Tapis Blogger (komunitas terkenal itu hihi). Pas banget Mbak Naqi yang isi materi dengan tema ini. Saya rasa menjadi seorang ibu, sekaligus menjadi seorang wanita yang aktif di dunia nyata dan dunia maya bukanlah suatu hal yang mudah, semua butuh ilmu dan praktek yang pas. Di tambah, maraknya kasus kekerasan menjadi kekhawatiran tersendiri bagi kita (baca:saya)
Survei yang di lakukan oleh Dinas PPP-A se-Provinsi Lampung menyebutkan, total kasus kekerasan Perempuan dan anak yang ditangani sejak periode Januari-September adalah sebanyak 104. Tempat kejadian kasus pun beragam, 62 diantaranya bertempat di Rumah, 5 diantaranya di fasilitas umum, 2 di Sekolah, dan 32 lainnya. Sementara jenis kekerasannya pun berbeda, 65 mengalami kekerasan seksual, 35 psikis, 38 fisik, 5 penelantaran, dan lain-lain.
Kalau kata Peter Bowen, kekerasan
Perempuan dan Anak adalah fenomena gunung es, dimana sedikit yang di laporkan
dan banyak kasus yang tak terlaporkan. Ada banyak sekali faktornya, malu, takut
tentu jadi pemicunya. Huft, ya Allah.
Three Ends untuk cegah kekerasan
perempuan dan anak
- Pemberdayaan Perempuan : Pelatihan PPRG untuk SDM perencana, Bantuan teknis/asisten penyususnan program gender, Pelatihan PUG dan PUHA bagi SDM di Lembaga Masyarakat Dunia Usaha dan Media, Pendidikan Politik untuk Perempuan.
- Perlindungan Perempuan dan Anak : KIE untuk masyarakat dan Anak, Pelatihan APH, Bantuan Teknis/Asistensi, Koordinasi pelayanan, Penguatan dasar hukum, Pemberian kebutuhan spesifik anak.
- Pemenuhan Hak Anak : Pelatihan SDM pengelola, Bantuan Stimulasi untuk Pengembangan model pemenuhan hak anak, KIE, Child Helpline, Forum anak Pernikahan usia anak, Pusat pembelajaran keluarga, Ruang bermain ramah anak, sekolah ramah anak, ruang kreatifitas anak.
Nah selain menjadi perempuan yang
sadar akan bahaya yang mengancam dan sadar akan hak perlindungan, sudah
sepatutnya seorang wanita/perempuan itu menjadi sosok yang berdaya. Zaman now,
setiap kita memang tak lepas dari sosial media, selayaknya perempuan yang kece harus dong kita juga kece juga di dunia maya. Seperti #Tagline
yang dikenalkan Mbak Naqi yaitu CaKaP, Cerdas, Kreatif, dan Produktif.
![]() |
Cerdas.
Memang kudu jeli deh kalau lagi nulis
di blog atau caption. Penggunaan bahasa yang baik, dan sopan tentu bakal di
terima oleh masyarakat luas. Dan yang pasti kita nggak jadi bagian dari orang
yang hobi menyebarkan berita hoax yaa.
Kreatif
Ada banyak orang yang kreatif di
sosial media, menciptakan ide-ide segar dan baru. Yang mungkin ide klasik namun
mampu dicover sedemikian rupa
sehingga jadi sesuatu yang waw di mata banyak orang. Contoh saja, akun Kuliner
Lampung, Siger Foodies, Lampung Kuliner, Keliling Lampung, Lampung geh, dll. hulala,
ternyata mereka juga sebenarnya nggak sangka, akun mereka bakal viral dan
mengundang reaksi yang baik bagi warga Lampung. Padahal niatnya iseng saja
bikin akun tentang kuliner yang ada di Lampung. Kreatif!
Produktif
Nah, ini dia jangan sampai sosial
media melenakan kita. Bikin dong, sosial media yang terlena oleh kita. Hahaha. Yap,
punya banyak teman baru, dan menghasilkan diskusi yang tentunya sarat ilmu
semoga menjadikan kita sosok perempuan yang kece sepenuhnya.
Sosial media juga bisa menjadi market , loh. Lalu gak ada alasan kan ya untuk nggak produktif?
Sosial media juga bisa menjadi market , loh. Lalu gak ada alasan kan ya untuk nggak produktif?
Duhh, saya beneran di sihir untuk jadi
semangat deh kayaknya. Meski seringnya pesimis mampu gak ya jadi perempuan kuat
yang sadar hak dan kewajiban serta peran? Yang mampu jadi madrasah pertama bagi
anak-anak, jadi seorang ‘wanita’ baik bagi suami, jadi anak perempuan
yang soleha dan rajin mendoakan orang tua serta mertua?
![]() |
senggol bacok : jangan dicontoh :D |
Ohoo! Saya harus mensugesti diri sendiri sejak dalam pikiran yakan. Eh jadi inget tagline nya Latifah, Menjadi Mantu Idaman Sejak Dalam Pikiran, Perkataan, dan Perbuatan.
So, keep trying gurls J
Semoga mbak Novi menjadi perempuan kuat yang sadar hak dan kewajiban serta peran. Mampu menjadi madrasah bagi anak anak,.
ReplyDeleteaaamiiinn makasih doanya
Deletesepakat banget diperlukan jiwa-jiwa yang CAKAP ya, seperti yang punya blog ini loh :) udah cerdas, kreatif dan produktif pula, uhuy!
ReplyDeleteKomentarnya bikin terbang wkwk
DeletePerempuan harus kreatif ya mbak novi.. Selain itu harus dibentengi juga dengan pemahaman undang undang ITE itu loh mbak..
ReplyDeleteWoh iya mas. Biar ga jadi haters wkwkwk
DeleteSeru dan bermanfaat banget yaa mbak acaranya. Jadi pengen ikutan lain kali hihihi
ReplyDeletealhamdulillah iyaa, bismillah bsk2 bakal ada agenda kece yg full manfaat. See u
Delete