Temen kuliah
seangkatan, temen ngeblog, temen rumpi, temen ngaji, dan temen hidup (eh belom)
rata-rata emang pada nunggu ini film rilis, kamu juga?
Dan film ini digarap serius dengan gaet Yayan Ruhian (yang kita semua tau siapa dia) sebagai mentor silat dan denger-denger tim produksi juga ajak koreografer laga dari China yang biasa menangani film-filmnya Jacky Chan!
Sesuai kok, film ini kan memang gandeng produksi raksasa 20th Century Fox, yang ngebuat semua orang kebayang filmnya semegah apa.
Angga Dwimas Sasongko memang nggak pernah salah kalo buat film, Surat dari Praha membuktikannya. Duo filkop juga. Ntap!
Aku bukan nggak tau kalo Dwi Sasono, memerankan tokoh cukup penting di film ini. Bahkan cenderung biasa aja awalnya, tapi pas liat aktingnya. Wohooo, sama seperti Marcella Zalianti, Marcell Siahaan, dkk dia mampu melepas citra komedinya dan menjadi Raja Kamandaka yang arif bijaksana, sayang istri, ayah penyayang anak plus ahli pedang yang tegas sama kaum kiri pembuat onar dan ingin makar!
Buatku secara pribadi, Mas Adi begitu berhasil dibanding Vino G Bastian yang sampai sekarang masih aja ada yang bilang nggak pantes menggantikan Kenken. Padahal, bukan maksudnya mengganti kan? Hanya memperbaharui hihi.
Oke oke itu dia yang mengesankan versi aku, kalau ditanya nggak bahas value atau ketajaman konflik dll? Aku kayaknya ndak mau bahas karena memang ini adalah movie dengan cerita dari gabungan 4 episode novel karya ayah Vino, Bastian Tito. Dibuat dengan demikian, ini udah kece banget, mau salim sama Angga dan Sheila Timothy yang juga ajak Seno Gumira Ajidarma dalam menulis filmnya.
Lagi pula, di ujung film juga ada sedikit spoiler, yaitu Abimana Aryasatya di sebuah gua bersama Sang Guru. Berdasar hasil stalking aku di Google sih, Si Abi bakal meranin Pangeran Matahari musuh bebuyutan Wiro di beberapa serialnya. kitu~
Oh ya balik lagi soal value, kisah Wiro mencari si Mahesa Birawa, atas titah gurunya ini mengingatkan ku sama konsep Syarat Mencari Ilmu yang salah satu nya adalah Kebersihan Hati atau biasa disebut Tazkiyatun Nafs. Wiro tak akan menang melawan bandit macam Mahesa selama dalam hatinya tercampur sedikit rasa dendam atas kematian ibunya. gitu si~
Tapi sorry to say, memang ada yang menggangguku walau kecil dan terasa nggak penting.
Pertama, Nggak Lucu.
Tapi tiga hal itu nggak mengurangi betapa aku merekomendasikan film ini baut temen-temen semua. Dalam rangka mengapresiasi film Indonesia, film yang diangkat dari dongeng legenda Indonesia, oleh para sineas Indonesia. Yok!
Padahal sebenernya aku lupa jalan cerita Wiro Sableng ini haha.
Aku sendiri nggak mengikuti jalan cerita
dengan baik dan benar sebagaimana mamasku dan orang-orang. Cuma inget aja,
euforia waktu masih kecil, seorang laki-laki dengan setelan putih khas pendekar,
sandal gunung bertali, ikat kepala membentuk segitiga depan, dengan kapak legend
212, gaya tengil, serta original soundtrack nya,
“Aku melangkah.
Menyusuri Dunia
Mencari Arti Kehidupan~
Wiro, wiro sableng! Sinto, sinto Gendheng!”
“Aku melangkah.
Menyusuri Dunia
Mencari Arti Kehidupan~
Wiro, wiro sableng! Sinto, sinto Gendheng!”
Udah gitu aja. Mana
kutau jurus-jurus Wiro, deretan pendekar di jaman Wiro, baik kance maupun
lawan. Tak tau pun.
Namun justru
ketidaktauan ini yang bikin aku penasaran, ditambah ‘komporan’ Mas Asis tentang
cerita Wiro Sableng yang dia setia ikuti ceritanya, dari kecil. Aku malah jadi
membayangkan dengan penuh kesangsian, duh dipilemin jadi jelek gak ya itu
movie?
Singkatnya,
berangkatlah aku ke CGV, misinya buat liat Searching sih, karena Wiro Sableng
udah dijanjiin gratisan dari Mas Asis. Eh ditengah pokus liat Seaching yang
nggak bisa ditinggal ‘meleng’ sobat ngeblogque Mantu Idaman ngontak ngajak
nonton Sableng. Okein ajaaa, paling ngga bisa nolak meetup sama doi, hahaha.
Marathon akhirnya
dua film dalam sehari, udah macam orang yang nggak ada kerjaan tapi buang uang gitu
kan *emang
Review Film Searching. Klik Disini!
Review Film Searching. Klik Disini!
Berakhirlah kami
berdua di row B5-B6 CGV teater 4 disamping sepasang kekasih yang duduk berdua
memegang pop corn. hem.
Kami memang telat
masuk, adegan di layar sudah menunjukan dramatis Wiro Saksana kecil ketakutan
karena orangtuanya diserang oleh penjahat, yang tak lain tak bukan adalah
Mahesa Birawa, secret admirer Suci (Happy Salma) ibu Wiro yang udah bahagia
sama (Marcell Siahaan). Duh.
Karena udah
nonton, aku mau kasih tau ke kalian semua apa yang mengesankan dari film ini? Versi
aku tentunya yaaa, adunno versi temen-temen yang juga udah nonton.
Wiro Sableng, Film Bertabur Bintang
Film ini
menunjukan keseriusannya lewat pemain yang nggak main-main yha, Dibintangi oleh Vino G. Bastian sebagai Wiro Sableng, Sherina
Munaf sebagai Anggini, Fariz Alfarizi sebagai Bujang Gila Tapak Sakti, dan Ruth
Marini sebagai Sinto Gendeng.
Lalu, ada Yayan Ruhian sebagai Mahesa Birawa, Marsha Timothy sebagai Bidadari Angin Timur, Andi/rif sebagai Dewa Tuak, dan Dwi Sasono sebagai Raja Kamandaka. Lukman Sardi sebagai Werku Alit, Teuku Rifnu Wikana sebagai Kalasrenggi, atlet Indonesia Aghniny Haque sebagai Rara Murni, dan Happy Salma sebagai Suci. Ada juga Marcella Zalianty sebagai permaisuri, musisi Marcell Siahaan sebagai Rana Weling.
Lalu, ada Yayan Ruhian sebagai Mahesa Birawa, Marsha Timothy sebagai Bidadari Angin Timur, Andi/rif sebagai Dewa Tuak, dan Dwi Sasono sebagai Raja Kamandaka. Lukman Sardi sebagai Werku Alit, Teuku Rifnu Wikana sebagai Kalasrenggi, atlet Indonesia Aghniny Haque sebagai Rara Murni, dan Happy Salma sebagai Suci. Ada juga Marcella Zalianty sebagai permaisuri, musisi Marcell Siahaan sebagai Rana Weling.
![]() |
Bintang yang Jahat~ |
Aku selalu
percaya, aktor dan aktris yang kemampuan mendalami karakter dengan baik itu
pasti menghasilkan tontonan yang asik. Beberapa karakter bener-bener melepas
citra keartisannya. Marcella Zalianty salah satunya, Sang Permaisuri dengan riasan tegas, berwibawa tapi tetap cantik dan terhormat
tergambar banget dan sukses dia perankan meski nggak banyak dialog dan scene,
dan itu cukup membekas buatku. Dan seorang Andi /rif yang Lo Tu Ye - Lo Tu Ye itu jadi dewa tuak dan pecahhh! keren banget.
Masih soal pemain, temen-temen nostalgia-ers akan dibuat nostalgia maksimal dengan kejutan Cameo yang memang sudah dishare di trailer dan menyebar dengan baik dari mulut ke mulut. Aku sendiri pas liat adegan kedatangan si cameo, mikir keras dulu, orang ini siapa sihhhhh. Ternyata Sableng versi 90 hahaha!
![]() |
Kece banget yakan, dah ilang rockernya hihi |
Masih soal pemain, temen-temen nostalgia-ers akan dibuat nostalgia maksimal dengan kejutan Cameo yang memang sudah dishare di trailer dan menyebar dengan baik dari mulut ke mulut. Aku sendiri pas liat adegan kedatangan si cameo, mikir keras dulu, orang ini siapa sihhhhh. Ternyata Sableng versi 90 hahaha!
Iyaa, memang aku
sama sekali nggak pernah belajar laga-lagaan. Tapi paling suka film action
apalagi ketambahan konflik politik (yang biasanya ada di drama korea hehe) dan
oleh sebab itu, aku cukup peka dalam menilai layak nggaknya laga yang sedang
dipertontonkan. yakan, tugas
kita cuma nonton dan komentar wkwk
Dan film ini digarap serius dengan gaet Yayan Ruhian (yang kita semua tau siapa dia) sebagai mentor silat dan denger-denger tim produksi juga ajak koreografer laga dari China yang biasa menangani film-filmnya Jacky Chan!
Sesuai kok, film ini kan memang gandeng produksi raksasa 20th Century Fox, yang ngebuat semua orang kebayang filmnya semegah apa.
Film Wiro Sableng, Nyaris Sempurna
Sebenarnya dua
poin diatas cukup menjelaskan ya, bahwa sebenarnya hal-hal yang mengesankan
dari film ini adalah garapan teknis dari tim yang luar biasa dan jauh dari kata
sekedarnya. Keluwesan kamera dalam pengambilan gambar, suntingan yang bagus, efek-efek yang sama sekali nggak
mengganggu (termasuk adegan jurang, aku suka-suka aja), kostum dan riasan yang
detail, latar yang tampak natural bwanget, senjata yang khas Indonesia sampai kuliner jugaa, ada ayam
ingkung dan UBI! Tapi kayaknya si bukan Ubi Madu Liwa hehe dan tentunya
pertarungan di kedai makan itu sebenarnya Chinesse banget ya, haha.
Dam nggak lupaaa adalah iringan musik dan efek suara yang pas banget di film. Gimana lah ya menggambarkan sesuatu yang mantap banget, ya mantap pokoknya!
Dam nggak lupaaa adalah iringan musik dan efek suara yang pas banget di film. Gimana lah ya menggambarkan sesuatu yang mantap banget, ya mantap pokoknya!
Angga Dwimas Sasongko memang nggak pernah salah kalo buat film, Surat dari Praha membuktikannya. Duo filkop juga. Ntap!
Film Wiro Sableng, gaet Mas Adi Sebagai Raja Kerajaan Pajajaran
Maa Huwa Mas Adi?
Yak, Suami Mbak Angel, yang suka minta kopi di rumas Bastian pas abis dimarah
istrinya karena jobless. Haha. Dwi Sasono maksudnya~
Aku bukan nggak tau kalo Dwi Sasono, memerankan tokoh cukup penting di film ini. Bahkan cenderung biasa aja awalnya, tapi pas liat aktingnya. Wohooo, sama seperti Marcella Zalianti, Marcell Siahaan, dkk dia mampu melepas citra komedinya dan menjadi Raja Kamandaka yang arif bijaksana, sayang istri, ayah penyayang anak plus ahli pedang yang tegas sama kaum kiri pembuat onar dan ingin makar!
Buatku secara pribadi, Mas Adi begitu berhasil dibanding Vino G Bastian yang sampai sekarang masih aja ada yang bilang nggak pantes menggantikan Kenken. Padahal, bukan maksudnya mengganti kan? Hanya memperbaharui hihi.
Oke oke itu dia yang mengesankan versi aku, kalau ditanya nggak bahas value atau ketajaman konflik dll? Aku kayaknya ndak mau bahas karena memang ini adalah movie dengan cerita dari gabungan 4 episode novel karya ayah Vino, Bastian Tito. Dibuat dengan demikian, ini udah kece banget, mau salim sama Angga dan Sheila Timothy yang juga ajak Seno Gumira Ajidarma dalam menulis filmnya.
Lagi pula, di ujung film juga ada sedikit spoiler, yaitu Abimana Aryasatya di sebuah gua bersama Sang Guru. Berdasar hasil stalking aku di Google sih, Si Abi bakal meranin Pangeran Matahari musuh bebuyutan Wiro di beberapa serialnya. kitu~
Oh ya balik lagi soal value, kisah Wiro mencari si Mahesa Birawa, atas titah gurunya ini mengingatkan ku sama konsep Syarat Mencari Ilmu yang salah satu nya adalah Kebersihan Hati atau biasa disebut Tazkiyatun Nafs. Wiro tak akan menang melawan bandit macam Mahesa selama dalam hatinya tercampur sedikit rasa dendam atas kematian ibunya. gitu si~
![]() |
Peperangan antara yang Haq dan yang Bathil |
Tapi sorry to say, memang ada yang menggangguku walau kecil dan terasa nggak penting.
Pertama, Nggak Lucu.
Memang iyaa,
beberapa scene emang bikin penonton di teater haha hihi aku pun. Tapi nggak
lantas membuat film ini tercitra tengil dan lucu. Sementara, Sableng zaman old
kan lucuuuuk~
Positif thinking
sih ya, bisa jadi adegan Raja Kamandaka datang ke sarang penyamum (Markas Mahesa
Birawa) dan perang disana memang nggak menghadirkan jendral perang supaya
karakter ahli pedang yang tangkas berani nya kuat. Tapi, sure! Jadi aneh
banget. Masak iya, Raja ke Sarang Penyamum cuma bawa prajurit yang masih kroco.
Dan kalaupun ada, sayang sekali kalau sama sekali ndak tampak. CMIIW lah yaa~
Ketiga, Istana yang Rapuh
Padahal aku sempat kagum sama detail propertinya tapi mendadak sebel liat dinding istana kesambit dikit kok rontok hihi. Adegan-adegan perang di istana ini terganggu banget perkara dinding rapuh ini. Sungguh. Kalo gapercaya, tonton aja hehe
Tapi tiga hal itu nggak mengurangi betapa aku merekomendasikan film ini baut temen-temen semua. Dalam rangka mengapresiasi film Indonesia, film yang diangkat dari dongeng legenda Indonesia, oleh para sineas Indonesia. Yok!
Sebenarnya pertanyaanku dari awal apa sih tujuannya Sinto Gendeng nyuruh Wiro Sableng mencari Mahesa Birawa dan membawanya ke padepokannya? Memangnya si Mahesa Birawa mau diapain?
ReplyDeleteBtw, boleh nih kita kapan-kapan nonton bareng. Hihi.
Suruh naklukin mba. Semacam memerangi yang batil, kitu beb 😅😅😅
DeleteWkwk ending nya kurang greget kalo kata gue. Mungkin ada lanjutannya. WS2 wkwk
DeleteSatu artis yg sudah melekat dengan peran tertentu memang sulit keluar dari peran tersebut,untungnya di film ini bisa memerankannya dgn bagus ya.
ReplyDeleteDulu aku suka juga ikutin ceritanya
Waktu aku masih kecil sih tau wiro sableng, tapi gak yang nonton beneran gitu.
ReplyDeleteJadi kalau misal belum tau cerita tv nya dan dan nonton filmnya oke2 aja kan ya? Bukan lanjutan gitu lho maksudnya. 😁
Halo mbaa. Ini pilem yang aku nanti tapi aku belum kesampaian nih nontonnya. Trus banyak yang bilang kalau film ini emang bagus banget. Apalagi ini diangkat dari karya sineas dalam negeri yang terbukti bagus ya
ReplyDeleteKemarin sempat pengen nonton oni, tapi gak ada yang mau temenin, ditambah lagi dengan bersamaan tayang dengan Mile 22, akhirnya ya you know saya nonton yang mana... Hehe
ReplyDeleteDan aku blom nonton film ini..hihi.. Tapi jd pengen juga nih..
ReplyDeleteAaaak pingin nonton, cuma pingin liat mas Adi jadi raja, udah itu aja :))))
ReplyDeleteHohoho detil jg merhatiinnya ya. Jd pingin liat langsung
ReplyDeleteWhat? Ada Marcel sama Andy/rif juga?? Baru tauuu #dasarkudet
ReplyDeleteSelama ini saya sekadar tau Wiro Sableng. Gak pernah nonton dan baca bukunya. Banyak juga yang bilang bagus. Apalagi filmnya yang sekarang. Tetap ikutan bangga kalau Indonesia bisa menghasilkan karya keren begini :)
ReplyDeleteUdah lama banget gak nonton bioskop semenjak ada anak, hihii jadi agak kudet tentang perkembangan film...
ReplyDeletetapi klo gak lucuk berarti garing yah.. pada wirosableng yang filmnya di RCTI itu aku selalu tunggu2 loh sama bapak aku.. hiihi
baca review Wiro Sableng di beberapa blog pada bilang yang ini oke nih buat ditonton, malah lebih ok dibanding The Nun.
ReplyDeleteAku jadi kangeeen bacaan Wiro, Pangeran Matahari musuh bebuyutan Wiro yang kuingat mesum banget dia hahaha. Klo jurus paling ungat jurus andalan Wiro...Dewa Mabuk sama kapak 212
ReplyDeleteDulu pas kecil bbrp x nonton serial wiro sableng di TV sih, tp ya ga ngefans2 gimana gitu. Untuk filmnya jg blm pgn nonton. Ya faktor lg blm bs ntn d bioskop jg. Cm klo baca stat n review org2 yg nonton kyknya rata-rata cukup pias sama filmnya
ReplyDeleteAku juga udah nonton ini. Pengen nonton lagi nggak pernah bosan. Sangat menghibur dan asyik.
ReplyDeleteWiro Sableng.... jadi ingat dimasa lalu hanya bisa dengan lewat radio hahaaa (ketahuan jamannya nih). Skg sdh bisa nikmati lewat film. Filmnya bagus ya... lucu hehee
ReplyDeletelebih keren karena diperankan vino bastian ya top movie juga ini
ReplyDeleteAku penasaran banget sama film ini apalagi aku penggemar nya di jaman old. Karena lucunya sih tapi karena masih punya baby bioskop bye dulu
ReplyDeleteSi wiro sableng aslinya yang dulu jadi cameo disini mba? Jadi siapa dia? Aku ga tau film ini, tapi kayaknya dari film jadul ya
ReplyDeleteSinetron jaman aku sma nih mbak, inget banget, bapakku suka banget nonton sinetron ini dan ketawa ketawa sendiri. Ndak tahu deh, bapak tahu ndak, kalau Wiro Sableng ini difilmkan, mungkin kalau beliau mau datang ke Jakarta, kukasih tahu ada film, beliau mau kali ya, nonton filmnya
ReplyDeleteAku belum sempat nonton, gak ada temennya. Padahal udah sejak awal tahun niat nonton Wiro Sableng. Lumayan deh udah dapat spoiler dikit dikit, hahahaa
ReplyDeleteWaah nggak nyangka itu Andi Rif. Nggak keliatan blaass. Kereen
ReplyDeleteDuh, kapan ya aku bisa nonton ke bioskop lagii. Anak masih bayiiii. Hiks. Pingin nonton Wiro Sableeeng
ReplyDeleteMenurutku kok yg actingnya oke cuma Marcella yg diemnya aja udah bikin kita kebawa banget
ReplyDeleteHuaaaa aku makin pensaran sama film ini, aku belum nonton, hiks.
ReplyDeleteAku ga sempat nonton film ini padahal.udah diagendakan. Ada halangannya waktu itu. Nunggu tayang perdana di TV aja deh
ReplyDeleteSaya waktu kecil tontonan favorite ya Wiro Sableng. Saya sih sukanya pemain asli yang di serial dulu. Tapi pas lihat haail garapan film ini, eh ternyata lunayan bagus.
ReplyDeleteKmrn gak sempet nonton tapi katanya efek2nya emang bagus ya...
ReplyDeleteWah gak lucunya kyk gmn mbak?
Hehe iya dulu kan Wiro Sableng lucu ya. Moga segera tayang di tipi mau nonton haha
Hiihii...ku suka analisis filmnya mba.
ReplyDeleteKadang detil-detil dalam film ini bikin kita bertanya "why" yang gak berkesudahan.
Hhahah....**lebbaiii.
Kemarin anakku ngajakin nonton ini tapi belum sempat nonton
ReplyDeleteAku baca novel wiro sableng tuh jaman masih Abg tahun 80an,entah udah berapa banyak yg dibaca waktu dulu dan yg bikin ngakak itu dewa tuak yg seenak udelnya.kelakuannya mirip muridnya si wiro wkwkwk..jadi penasaran pingin liat si rocker andi rip meraninnya kayak apa,gila juga ngga ya sprt di novelnya hihihi..
ReplyDeleteDari awal udah tau tentang tokoh Wiro Sableng ini karena dulupun suka baca komik2nya..Makanya waktu tau si Wiro ini difilmkan jadi penasaran pengen nonton. So far sih enjoy aja nontonnya, lumayan menghibur kok. Anakku sampe ketawa2 geli liatnya.
ReplyDeleteDuh ini film terkenal bgt pas aku kecil. Tp blm pengen nonton di bioskopnya, rada khawatir bawa anak krm banyak "ciat-ciat" nya. Hehhee.
ReplyDeleteUwaahh bertabur bintang ya ternyata film ini. Vino aja udah bikin kemecer utk nonton filmnya, eehh ada Andi rif juga dg karakter yg top abis. Film Indonesia keren beud.
ReplyDeleteMemang sih klo pernah nonton serial yg versi 90-an, pertarungan nya ada lucu2 nya, mungkin klo yg ini yg versi milenial nya 😁
ReplyDeleteHahaha... Menonton ini aku gagal fokus pas Mas Adi idolaque keluar dg suara berat.
ReplyDeleteWah, ini ni bacaanku zaman SD. Hehe. Seru liat reviewnya. Jadi tau siapa2 tokoh yang meranin juga. Asyiikk. Tapi kapan ya aku bisa nonton 😅
ReplyDeleteWah belum nonton si Wiro, cuma dulu suka baca versi novelnya yang ceritanya hidup banget. Reviewnya natural ala Novi, ya karena tiap penonton punya kliknya sendiri..harapanku next film Indonesia bisa menjadi tontonan yang selalu ditunggu karena sarat pesan positif.
ReplyDeleteOh begitu ya. Aku baru tahu kalau Mas Adi ikut di film ini. Memang belum nonton sih. Hehe. Favorit sih kalau Dwi Sasoni ini main film atau drama, totalitas dia.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSayangnya katanya Andi /rif minum tuak beneran
ReplyDeleteIni belum kesampaian juga nontonnya huhu...penasaran padahal..
ReplyDeleteKunyuk melempar buah, itu salah satu jurus yg Umi inget����
ReplyDeleteKeren reviewnya... mantab saya salah satu penggemar Wiro Sableng meski versi baca saja itu juga harus pinjam novel dari kawan. hehee. Dan sayang pas film tayang saya gak bisa nonton.. tapi semoga saj sesuai lah jalan ceritanya.. dengan yang di Novel.
ReplyDeleteSebagai pencinta film wiro sableng, saya ngerasa kurang nendang film ini, masih tetap bagusan yang serialnya dulu, bahkan saya pun kadang masih nonton film yang lama :D
ReplyDeletefilm ini emang kece banget, para penggemarnya aja zbanyak banget hits dari zaman old
ReplyDeleteWalaupun belum mengetahui film Wiro Sableng. Yang jelas film ini membangun adegan sekian puluhan tahun lamanya.
ReplyDeleteaku pengen nonton soalnya penasaran dengan actingnya Dwi Sasono biasanya kemayu dan kocak ini jadi gagah perkasa ya? keren euy
ReplyDelete